Tengah – tengah berbicara, tentang hal – hal yang behubungan dengan kepuasan,
Terdengar dentuman ring tone yang bukan sepenuhnya gua
Bergegas, tak melirik layar hape murah meriah tai kucing ( lagi – lagi konsumen tertipu ).
Sok asiknya gua, langsung bercakap “ Eh…kok lu susah amat sih di tlp ? “
Blebek …blebek… signal menjauh, telphone mate…. ( kampret, mentang – mentang 1000 / jam )
Kemudian tersadar, entah setelah melewati berapa banyak tetek bengek.
Tatapan terbagi – bagi, antara menapaki jalan raya Jakarta malam, dan melirik layar hape, berusaha keras mencari jawaban atas keanehan yang sadar – tak sadar muncul tiba – tiba.
Gebelek….wong edan… benar saja kalau ke sok asikan gua, berujung pada menggaruk – garuk kepala, dan mengumpat datar pada pribadi.
Mencoba mengira, ternyata bukan yang dikira ( gua kira Leo, ternyata …. “ hmm.. biar titik jadi rahasia di bilik terpencil hati gua )
Mengira kalau sudah tak mungkin lagi ada pertanyaan – pertanyaan, bahkan pertanyaan itu.
Tapi lagi – lagi, mencoba mengira, tapi bermuara pada bukan yang dikira.
Belajar, dan memahami kalau hidup tidak selalu utntuk di kira – kira.
Belajar, dan memahami kalau Tanya – Tanya yang pernah muncul, pasti selalu ada.
Sudahi mengira, berpikir legowo ( tak curiga, berpikir baik), dan menjadikannya lebih ( insa ALLAH ) ikhlas,
Hingga akhirnya TANYA ITU AKAN SELALU HADIR.
Ps : Terimakasih à sesederhana itu saja ya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar