Bapak tua itu terus menatap
Menatap sosok yang terasa asing baginya.
Dulu bapak menatap seorang bocah.
Tapi di waktu ini, bapak menatap seorang gadis.
Semakin bapak menatap dalam, semakin bapak tak mengenali
Terus berubah, awal – awal gadis, dan kini menjelma menjadi wanita…
Tanya dalam hati bapak, jadi apa lagi dia ?
Jadi… seorang ibu, bisik dalam telingan bapak.
BAPAK DIAM, TAPI MATANYA MELOTOT
APA ??? WANITA ? IBU ?
Kini bapak bertanya, mengapa waktu terus hilang, mengapa bocah itu berubah cepat.
Kemana bapak ? dimana bapak ? apakah bapak adalah bapak ?
Lalu kenapa bapak baru bertanya, berucap ku.
Lalu kenapa bapak begitu terkejut bahwa saya sekarang adalah wanita ? berucap ku
Terlalu asing kah saya untuk bapak ?
Sampai dalam perjalanan hidup saya bapak tak pernah hadir, meskipun bapak ada dalam ruang yang disebut keluarga.
Terlalu asing kah saya untuk bapak ?
Sampai bapak tak sempat melihat kedalam mata dan hati saya, bahwa saya membutuhkan bapak untuk memulai hidup, melawannya, dan pada akhirnya menikmatinya…
Terlalu asing kah saya untuk bapak ?
Sampai bapak tak mungkin sempat bicara kepada saya ?
Terlalu asing kah saya untuk bapak ?
Sampai bapak tak mengenali saya yang kini tumbuh menjadi wanita, tanpa ada bapak di dalamnya ?
Seasingkah itu saya ? anak perempuan bapak yang kadang tak patuh, kadang tak berbudi pekerti, kadang tak terkendali yang hidup tak jauh dari pelupuk mata bapak.
Apapun itu, saya adalah anak bapak, bagian hidup bapak, dan bapak… adalah bapak saya yang tak pernah saling menatap.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar