Kala mata ini saling menatap,
Tak lama pun kita tertunduk,
Mencoba mengelabuhi perasaan yang ada.
Namun aku mengucap cinta, agar kau tau yang sebenarnya.
Tapi…
Tak pernah sekalipun terucap cinta lewat lisan mu.
Ketika senang terus menggelayuti kita.
Ku berharap satu, satu… kalimat terucap dari lisan mu
Yaitu cinta…
Apa yang sebenarnya kau rasakan…
Apakah semua yang dilalui bersama
Tak dapat memecahkan diam mu…
Apa yang sebenarnya kau rasakan…
Apakah semua yang terjalin lama
Tak dapat memberanikan diri mu untuk mengatakan kejujuran.
Aku tak tahu tentang rasa mu…
Yang aku tahu… rasa ini begitu mencintai mu.
Kala apa yang dirasa di hati harus terucap
Maka pasti ku ucapakan cinta
Tapi kau tetap diam, terkurung dalam kebisuan.
Namun aku menuliskan cinta, agar kau tau yang sebenarnya.
Tapi…
Meskipun hanya menulis, tak pernah sekali pun ada dari mu.
Apa yang sebenarnya kau rasakan…
Apakah semua yang dilalui bersama
Tak dapat memecahkan diam mu…
Apa yang sebenarnya kau rasakan…
Apakah semua yang terjalin lama
Tak dapat memberanikan diri mu untuk mengatakan kejujuran.
Aku tak tahu tentang rasa mu…
Yang aku tahu… rasa ini begitu mencintai mu.
Dan kini aku tahu… tentang rasa mu…
Rasa cinta mu kepada ku… lewat tatapan,
Lewat tetesan mata, dan lewat senyuman
Disaat aku menutup mata untuk terakhir.
PS : Say it and show it before it’s too late
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar